Sabtu, 03 Mei 2008

TOKSIK HEWANI

TOKSIK HEWANI


Oleh :


FITRIANI : 051101047

FITRI MAILANI : 051101035

FRANSISKA A.SINAGA : 051101059

FRISKA ANGELIA : 051101023

IWAN MATSUM : 051101025

JIHAN RABI’AL : 051101032

JUWARIAH : 051101029


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2007



Definisi Toksik Hewani

  • Bisa, venom, atau zootoksin (secara literal, "racun hewan") adalah semua jenis toksik yang yang digunakan oleh beberapa kelompok spesies hewan, untuk keperluan pertahanan dan berburu mangsa.. Bisa dibedakan dengan racun dengan definisi bahwa bisa adalah toksin biologis yang disuntikkan untuk menimbulkan efeknya, sedangkan racun adalah toksin biologis yang diserap melalui lapisan epitel (baik dari usus maupun melalui kulit).


Klasifikasi Toksik Hewan

  • Venom (Bisa Ular)

  • Bisa Laba-laba (Spider Venom)

  • Bisa Lebah (Bee Venom)

  • Bisa Kalajengking (Scorpion Venom)


Venom (Bisa Ular)

  • Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (Squamata).


Daya Toksik Bisa Ular

  • Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah (hematoxic),

  • Bisa ular yang bersifat racun terhadap syaraf (neurotoxic),


Klasifikasi Ular

  • Secara umum ular bisa dikelompokkan menjadi ular berbisa dan ular tidak berbisa.

  • Ular berbisa terbagi menjadi 2 kelompok :

  • Viperidae

  • Colubridae

Suku Typhlopidae

  • Ular kawat (Rhamphotyphlops braminus)

Suku Cylindrophiidae

Ular kepala dua (Cylindrophis ruffus)

Suku Pythonidae

  • Ular sanca kembang (Python reticulatus)

  • ular peraca (P. curtus)

  • ular sanca hijau (Chondropython viridis)

Suku Acrochordidae

Ular karung (Acrochordus javanicus)

Suku Xenopeltidae

  • Ular pelangi (Xenopeltis unicolor)

Suku Coluribdae

  • ular siput (Pareas carinatus)

  • Ular-air pelangi (Enhydris enhydris)

  • Ular kadut belang(Homalopsis buccata)

  • Ular cecak (Lycodon aulicus)

  • Ular Gadung (Ahaetulla prasina)

  • Ular cincin emas (Boiga dendrophila)

  • Ular terbang (Chrysopelea paradisi)

  • ular tali (Dendrelaphis pictus)

  • Ular birang (Oligodon octolineatus)

  • Ular tikus atau Ular jali (Ptyas korros)

  • Ular babi (Elaphe flavolineata)

  • Ular serasah (Sibynophis geminatus)

  • Ular sapi (Zaocys carinatus)

  • Ular kisik (Xenochrophis vittatus)

  • Ular picung (Rhabdophis subminiata)

Suku Elapidae

  • ular cabai (Maticora intestinalis)

  • ular weling (Bungarus candidus)

  • Ular sendok(Naja spp.)

  • Ular king-cobra (Ophiophagus hannah)

  • suku Viperidae

  • ular bandotan puspo (Vipera russelli)

  • ular tanah (Calloselasma rhodostoma)

  • Ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris)


Kandungan Yang Terdapat Dalam Bisa Ular

  • Enzim-enzim proteolitik

  • Fosfatidase

  • Neurotoksin

  • Enzim-enzim lain

  • Protease

  • Erepsin

  • Cholinesterase

Gejala-Gejala Akibat Gigitan Ular

  • Gejala-gejala hemorrhage (pendarahan) pada selaput tipis/ lendir pada rongga mulut, gusi, bibir, pada selaput lendir hidung, tengorokan atau dapat juga pada pori-pori kulit seluruh tubuh

  • Perdarahan alat dalam tubuh dapat kita lihat pada air kencing (urin) atau hematuria, yaitu perdarahan melalui saluran kencing.

  • Perdarahan pada alat saluran pencernaan seperti usus dan lambung dapat keluar melalui pelepasan (anus).

  • Gejala hemorrhage biasanya disertai keluhan pusing-pusing, menggigil, banyak keluar keringat, rasa haus, badan terasa lemah, denyut nadi kecil dan lemah, pernapasan pendek, dan akhirnya mati.


Pertolongan dan Pencegahan

  • Bila yang digigit anggota badan bagian bawah (kaki), maka antara luka gigitan dan jantung diikat keras-keras dengan tali atau kain atau kalau ada torniquet.

  • Tindakan melakukan ikatan pada pertolongan digigit ular harus didahulukan, karena penyebaran bisa ular itu cepat sekali melalui pembuluh darah limphe.

  • Tidurkan penderita dengan letak anggota yang kena gigit lebih rendah dari pada jantung.

  • Setelah dibuat ikatan, diatas luka gigitan kira-kira jarak 2 cm dari luka gigitan tersebut dibuat goresan pisau yang berbentuk silang, bila pada anggota bawah paha dalamnya ¼ inci dan bila di lengan 1/8 inci. Membuat luka goresan pisau (sayatan) harus hati-hati jangan sampai mengenai pembuluh besar.


  • Kemudian luka gigitan dibesarkan dengan membuat goresan yang menyerupai silang. Setelah dibesarkan, luka tersebut diperas kuat-kuat hingga darah keluar. Cara lain ialah dengan jalan diisap pakai mulut (mulut tidak boleh ada luka) dan darah yang telah diisap diludahkan, cara ini dilakukan berkali-kali. Penghisapan darah pada luka gigitan dapat pula dilakukan dengan menggunakan alat penghisap dari karet (bola karet yang dibelah dua), penghisapan dilakukan selama lima belas menit tiap-tiap satu jam.

  • Tali ikatan setiap ¼ jam harus dikendurkan dan bila diatas luka goresan pisau yang kedua dari goresan pertama pada luka gigitan yang dibesarkan timbul pembengkakan, maka diatas pembengkakan itu tersebut harus dibuat luka sayatan dengan jarak 2 cm.

  • Ikatan pertama harus dipindahkan kesebelah atas dari pembengkakan. Bila gigitan terdapat pada bagian badan atau pada kepala, maka yang ditekan dan dibuat goresan pencegahan penyebaran bisa, harus dilakukan menurut luka gigitan ular, biasanya pada anggota bawah paha/kaki atau pada lengan. Untuk memudahkan mengendurkan dan memindahkan tali ikatan, tali ikatan harus dibuat semacam torniquete. Bekas luka gigitan dan luka goresan pisau harus dirawat/ diobati, dicuci pakai obat pencuci hama seperti sol. Betadine atau jodium tinctur, larutan PK 0,1 %. Pengobatan selanjutnya diserahkan kepada dokter atau rumah sakit. Korban harus tenang atau tidak berteriak-teriak, karena ketidak tenangan akan mempersulit pertolongan dan menambah cepatnya penyebaran bisa disebabkan pengaruh cepatnya peredaran darah.


Bisa Laba-Laba (Spider Venom)



  • Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (artropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama dengan kala jengking, kutu, caplak, dan kerabatnya --semuanya berkaki delapan-- dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi mengenai laba-laba disebut arachnologi.


  • Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera, yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.


  • Anatomi laba-laba :

  • empatpasangkaki

  • cephalothorax

  • opisthosoma


Klasifikasi Laba-Laba

  • Hingga sekarang, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah ditemukan, dan digolong-golongkan ke dalam 111 suku

  • diyakini bahwa kemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies.

  • Ordo laba-laba terbagi atas tiga golongan besar pada aras subordo, yakni:

  • Mesothelae

  • Mygalomorphae atau Orthognatha

  • Araneomorphae


Jenis Laba-Laba


  • Laba-Laba Bolas

  • Laba-Laba Pintu Perangkap

  • Laba-Laba Kepiting

  • Laba-Laba Dinopis

  • Laba-Laba Skoloderus

  • Laba-Laba Portia

  • Laba-Laba Dolomedes

  • Laba-Laba Pasilobus

  • Benang Laba-laba

  • Laba-Laba Yang Menyerupai Roda

  • Laba-Laba Peludah


Pengaruh Toksik Bisa Laba-Laba

  • Laba-laba Latrodectus yang berbisa bersifat racun terhadap (Neurotoxic) dan dapat menyebabkan sakit (kolik) perut, pengeluaran keringat (berkeringat), gemetaran (tremor) dan kelemahan badan;

  • Laba-laba Loxosceles berbisa, bersifat merusak/ mematikan jaringan-jaringan kulit (Necrotic), dan menyebabkan kekurangan Oksigen pada tempat yang digigit (local ischemia) dan mengakibatkan luka tipis merata (ulceration).


Pengobatan dan Pertolongan

  • Keracunan karena digigit oleh laba-laba berbisa lactrodectus diberi suntikan atropine dan bila mungkin berikan suntikan calcium gluconate (intravenous)

  • Gigitan laba-laba yang mengakibatkan nekrotis kulit setempat, dapat dilakukan pengangkatan/ pembuangan kulit yang mati (incisie)

  • Rasa sakit dapat diberikan phetidine dan reaksi lokal (tempat gigitan), diberikan obat-obat yang mengandung cortison, seperti tablet kalmethason (prednison) dan Hydrocortison cream kulit


Bisa Lebah (Bee Venom)

  • Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena suka hidup berkelompokm meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku/ familia Apidae (orda hymenoptera/ serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali antartika.


Klasifikasi Lebah

  • Lebah madu adalah salah satu jenis serangga dari sekitar 20.000 spesies lebah. Saat ini ada sekitar tujuh spesies lebah madu yang dikenal dengan sekitar 44 subspesies. Semua spesies ini termasuk dalam genus apis. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Selain itu mereka juga membuat sarang dari lilin, yang dihasilkan oleh para lebah pekerja di koloni lebah madu

  • Apis Adreniformis

  • Terdiri atas :

  1. Apis cerana, atau lebah madu timur

  2. Apis dorsata, atau lebah madu raksasa

  3. Apis Florea, atau lebah madu kerdil

  4. Apis kochevnikovi

  5. Apis mellifera, atau lebah madu barat

  6. Apis migrocincta


Kandungan Yang Terdapat Dalam Bisa Lebah

  • Histamin

  • Phopholipase A

  • Hyaluronidiase

  • 5-Hydroxutryptamine

  • Mengandung kira-kira 10 mg histamin per gram


Gejala/ Pengaruh Bisa Lebah

  • Sakit pada kulit yang disengat, bengkak dan oedema lokal (bergelembung)

  • Pada orang yang sangat sensitif, reaksinya berlangsung secara lambat yang menimbulkan oedema (gelembung-gelembung) dan urticaria (kaligata) dengan kulit terkelupas (urticaria rash), kemudian diikuti dengan shock, pengembangan pembuluh darah (vasomotor) yang menyebabkan kolaps

  • Kadang-kadang banyak kencing dan mencret (diare)

  • Sengatan dikepala dan daerah tekuk dapat menyebabkan bahaya oedema (gelambung-gelembung) lokal yang dapat menimbulkan asphyxia (tidak bernapas/ mati suri)

  • Suatu kecuali, terjadi kegagalan bernapas dan kematian antara 20 menit

  • Sebagian besar sengatan lebah madu menyebabkan reaksi biasa (normal) seperti perasaan mual, muntah, dan pusing-pusing

  • Sakit kepala dan reaksi pada kulit dapat berlangsung beberapa hari.


Pencegahan, pengobatan dan pertolongan

  • Pencegahan

  • Apabila bekerja di luar rumah pastikan anda memakai baju berlengan panjang, celana panjang dan topi (pelindung kepala).

  • Pakaian bercorak bunga-bunga dan berwarna-warni akan menarik perhatian serangga himenoptera.

  • Pastikan anda tidak memakai bau-bauan atau minyak wangi atau bahan yang berbau kuat karena ini boleh menarik perhatian serangga himenoptera.

  • Pastikan makanan yang manis atau sisa makanan tidak berserakan karena ini akan menarik perhatian serangga himenoptera.

  • Apabila anda mengalami serangan lebah, pergerakan yang perlahan untuk mengelak lebih baik daripada pergerakan cepat untuk melarikan diri atau mencoba membunuh serangga tersebut.


  • Pengobatan

  1. Berikan injeksi adrenalin 0,5 ml (bawah kulit/ s.c), diikuti dengan pemberian Diphenhydramine 50 mg (bawah kulit/ s.c)

  2. Berikan per oral (diminum) Promethazin 50 mg

  3. Taruh es pada daerah yang disengat

  4. Untuk engobatan kolaps sirkulasi, berikan injeksi hydrocortison sodium succinate 100 mg intravena dan dapat diulangi bila perlu

  5. Asphyxia, disebabkan karena laryngeal oedema (gelembung-gelembung pada larynx, dokter adakalanya memerlukan pembedahan trachea)

  6. Untuk kejang brocho (brochospasm), berikan aminophilline 250 mg-500 mg melalui infus dan inhlasi oksigen.


  • Pertolongan

    • bekas luka sengatan diolesi dengan kapur sirih atau larutan amonia (amonia liquida)

    • bekas sengatan yang masih mengandung sengat (biasanya tertinggal dalam kulit/ patah, diangkat pakai penjepit/ pinset)

    • sengatan lebah madu biasanya lebih ringan dari tawon (wasp).


Bisa Kala Jengking (Scorpio Venom)

Skorpionida (kelompok kala jengking) merupakan hewan berbisa yang memmiliki segmen terakhir dari abdomen yang merupakan kelenjar racun (telson), pada mulut terdapat alat penjepit seperti catut(pedipalpus), dan semacam gigi (kelisera).


Klasifikasi kalajengking

  • Thelyphonus condutus (kalajengking)

  • Chelifer cancroides ( kala yang hidup ditumpukan buku-buku)

  • Mastigoproctus giganteus (kalajengking raksasa)


Penulis belum menemukan data yang lengkap mengenai racun kala jengking




KANDUNGAN ASAP ROKOK

KANDUNGAN ASAP ROKOK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN DAN LINGKUNGAN


Oleh :

ELY MASRIDAYANTI SIREGAR

DWI PUSPITA SARI

IWAN MATSUM

SAID JUANDA FADLI

SU’ADA MAYUDA BUGIS

YULI AZNI HP


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2007


ROKOK

  • hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

  • salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu maupun masyarakat, oleh karena itu di perlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan

  • Meliputi rokok kretek dan rokok putih.

  • silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.

  • Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.


JENIS ROKOK

  • Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.


Kandungan Asap rokok

  • bahan radio aktif ( polonium-201)

  • bahan-bahan yang digunakan didalam cat (aceton)

  • pencuci lantai (ammonia )

  • obat Ngengat ( raphthlene )

  • racun serangga ( DDT )

  • racun anai-anai ( arsenik )

  • gas beracun ( hydrogencyanide ) yang digunakan dikamar gas maut bagi yang yang menjalani hukuman mati.

  • Dan lain-lain


Aspek kandungan asap rokok

Menurut WHO (World Health Organization) ternyata mengandung 4.000 zat kimia diantaranya ;

  • Polonium –201 (bahan radioaktif),

  • acetone (bahan pembuat cat),

  • ammonia (bahan untuk pencuci lantai),

  • napthalene (bahan kapur barus),

  • DDT & arsenic (yang biasa untuk racun serangga),

  • tar (bahan karsinogen penyebab kanker)

  • methanol (bahan bakar roket),


ASPEK KANDUNGAN ASAP ROKOK

  • nikotin (sebuah zat yang bisa menimbulkan kecanduan),

  • cadmium (digunakan untuk accu mobil),

  • vinyil chloride (bahan plastik PVC),

  • phenol bhutane (bahan bakar korek api),

  • hydrogen cyanida (gas beracun yang lazim digunakan di kamar eksekusi hukuman mati),

  • carbon monoxide (asap dari knalpot kendaraan) dsb


Komponen gas asap rokok


  • karbon monoksida ( CO)

sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon.

  • Ammonia

Merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Zat ini sangat tajam baunya dan sangat merangsang begitu kerasnya racun yang ada pada amonia sehingga kalau disuntikkan sedikit pun kepada peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.

  • Nitrogen Oksida

Sejenis gas tidak berwarna dan bila terisap dapat menyebabkan hilangnya pertumbuhan dan mengakibatkan rasa sakit.

  • Formal Dehid

Sejenis gas tidak berwarna dan bau yang tajam.


Komponen gas asap rokok

  • Hidrogen syanida

  • Sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memliki rasa


Partikel

  • Tar

Mengandung bahan kimia yang beracun sebahagian merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker/ karbinogen.

  • Nikotin

Adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa perih yang sangat.. nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar.

  • Fenol

Merupakan campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan, karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.

  • Metanol

Sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap metanol dapat mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.


Dampak Asap Rokok

  • Terhadap Kesehatan

  • Penyakit jantung

  • Gangguan pembuluh darah

  • Kanker paru-paru

  • Kanker rongga mulut

  • Kanker laring

  • Kanker osefagus

  • Bronchitis

  • Tekanan darah tinggi

  • Impotensi

  • Gangguan kehamilan, dan

  • Cacat pada janin.

  • Terhadap lingkungan

  • Asap rokok dapat mengakibatkan pencemaran udara

  • Bungkus dan puntung rokok menjadi permasalahan sampah/ limbah

  • Puntung rokok yang masih menyala dapat menyebabkan kebakaran


USAHA PENAGGULANGAN TERHADAP DAMPAK ASAP ROKOK

  • Dari diri sendiri

  • Yaitu dengan cara :

    • Menyadari apa sebabnya anda merokok

    • Jangan merokok pada saat mengemudikan kendaraan

  • Dari ligkungan sekitar

Yaitu dengan cara :

  • Menghindarkan anak usia dini pada lingkungan perokok

  • Tidak merokk di tempat umum

  • Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk berprilaku hidup sehat.

  • Dari pemerintah

membuat peraturan perundangan yaitu peraturan pemerintah tentang pengamanan rokok bagi kesehatan.