TOKSIK HEWANI
Oleh :
FITRIANI : 051101047
FITRI MAILANI : 051101035
FRANSISKA A.SINAGA : 051101059
FRISKA ANGELIA : 051101023
IWAN MATSUM : 051101025
JIHAN RABI’AL : 051101032
JUWARIAH : 051101029
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Definisi Toksik Hewani
Bisa, venom, atau zootoksin (secara literal, "racun hewan") adalah semua jenis toksik yang yang digunakan oleh beberapa kelompok spesies hewan, untuk keperluan pertahanan dan berburu mangsa.. Bisa dibedakan dengan racun dengan definisi bahwa bisa adalah toksin biologis yang disuntikkan untuk menimbulkan efeknya, sedangkan racun adalah toksin biologis yang diserap melalui lapisan epitel (baik dari usus maupun melalui kulit).
Klasifikasi Toksik Hewan
Venom (Bisa Ular)
Bisa Laba-laba (Spider Venom)
Bisa Lebah (Bee Venom)
Bisa Kalajengking (Scorpion Venom)
Venom (Bisa Ular)
Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (Squamata).
Daya Toksik Bisa Ular
Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah (hematoxic),
Bisa ular yang bersifat racun terhadap syaraf (neurotoxic),
Klasifikasi Ular
Secara umum ular bisa dikelompokkan menjadi ular berbisa dan ular tidak berbisa.
Ular berbisa terbagi menjadi 2 kelompok :
Viperidae
Colubridae
Suku Typhlopidae
Ular kawat (Rhamphotyphlops braminus)
Suku Cylindrophiidae
Ular kepala dua (Cylindrophis ruffus)
Suku Pythonidae
Ular sanca kembang (Python reticulatus)
ular peraca (P. curtus)
ular sanca hijau (Chondropython viridis)
Suku Acrochordidae
Ular karung (Acrochordus javanicus)
Suku Xenopeltidae
Ular pelangi (Xenopeltis unicolor)
Suku Coluribdae
ular siput (Pareas carinatus)
Ular-air pelangi (Enhydris enhydris)
Ular kadut belang(Homalopsis buccata)
Ular cecak (Lycodon aulicus)
Ular Gadung (Ahaetulla prasina)
Ular cincin emas (Boiga dendrophila)
Ular terbang (Chrysopelea paradisi)
ular tali (Dendrelaphis pictus)
Ular birang (Oligodon octolineatus)
Ular tikus atau Ular jali (Ptyas korros)
Ular babi (Elaphe flavolineata)
Ular serasah (Sibynophis geminatus)
Ular sapi (Zaocys carinatus)
Ular kisik (Xenochrophis vittatus)
Ular picung (Rhabdophis subminiata)
Suku Elapidae
ular cabai (Maticora intestinalis)
ular weling (Bungarus candidus)
Ular sendok(Naja spp.)
Ular king-cobra (Ophiophagus hannah)
suku Viperidae
ular bandotan puspo (Vipera russelli)
ular tanah (Calloselasma rhodostoma)
Ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris)
Kandungan Yang Terdapat Dalam Bisa Ular
Enzim-enzim proteolitik
Fosfatidase
Neurotoksin
Enzim-enzim lain
Protease
Erepsin
Cholinesterase
Gejala-Gejala Akibat Gigitan Ular
Gejala-gejala hemorrhage (pendarahan) pada selaput tipis/ lendir pada rongga mulut, gusi, bibir, pada selaput lendir hidung, tengorokan atau dapat juga pada pori-pori kulit seluruh tubuh
Perdarahan alat dalam tubuh dapat kita lihat pada air kencing (urin) atau hematuria, yaitu perdarahan melalui saluran kencing.
Perdarahan pada alat saluran pencernaan seperti usus dan lambung dapat keluar melalui pelepasan (anus).
Gejala hemorrhage biasanya disertai keluhan pusing-pusing, menggigil, banyak keluar keringat, rasa haus, badan terasa lemah, denyut nadi kecil dan lemah, pernapasan pendek, dan akhirnya mati.
Pertolongan dan Pencegahan
Bila yang digigit anggota badan bagian bawah (kaki), maka antara luka gigitan dan jantung diikat keras-keras dengan tali atau kain atau kalau ada torniquet.
Tindakan melakukan ikatan pada pertolongan digigit ular harus didahulukan, karena penyebaran bisa ular itu cepat sekali melalui pembuluh darah limphe.
Tidurkan penderita dengan letak anggota yang kena gigit lebih rendah dari pada jantung.
Setelah dibuat ikatan, diatas luka gigitan kira-kira jarak 2 cm dari luka gigitan tersebut dibuat goresan pisau yang berbentuk silang, bila pada anggota bawah paha dalamnya ¼ inci dan bila di lengan 1/8 inci. Membuat luka goresan pisau (sayatan) harus hati-hati jangan sampai mengenai pembuluh besar.
Kemudian luka gigitan dibesarkan dengan membuat goresan yang menyerupai silang. Setelah dibesarkan, luka tersebut diperas kuat-kuat hingga darah keluar. Cara lain ialah dengan jalan diisap pakai mulut (mulut tidak boleh ada luka) dan darah yang telah diisap diludahkan, cara ini dilakukan berkali-kali. Penghisapan darah pada luka gigitan dapat pula dilakukan dengan menggunakan alat penghisap dari karet (bola karet yang dibelah dua), penghisapan dilakukan selama lima belas menit tiap-tiap satu jam.
Tali ikatan setiap ¼ jam harus dikendurkan dan bila diatas luka goresan pisau yang kedua dari goresan pertama pada luka gigitan yang dibesarkan timbul pembengkakan, maka diatas pembengkakan itu tersebut harus dibuat luka sayatan dengan jarak 2 cm.
Ikatan pertama harus dipindahkan kesebelah atas dari pembengkakan. Bila gigitan terdapat pada bagian badan atau pada kepala, maka yang ditekan dan dibuat goresan pencegahan penyebaran bisa, harus dilakukan menurut luka gigitan ular, biasanya pada anggota bawah paha/kaki atau pada lengan. Untuk memudahkan mengendurkan dan memindahkan tali ikatan, tali ikatan harus dibuat semacam torniquete. Bekas luka gigitan dan luka goresan pisau harus dirawat/ diobati, dicuci pakai obat pencuci hama seperti sol. Betadine atau jodium tinctur, larutan PK 0,1 %. Pengobatan selanjutnya diserahkan kepada dokter atau rumah sakit. Korban harus tenang atau tidak berteriak-teriak, karena ketidak tenangan akan mempersulit pertolongan dan menambah cepatnya penyebaran bisa disebabkan pengaruh cepatnya peredaran darah.
Bisa Laba-Laba (Spider Venom)
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (artropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama dengan kala jengking, kutu, caplak, dan kerabatnya --semuanya berkaki delapan-- dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi mengenai laba-laba disebut arachnologi.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera, yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Anatomi laba-laba :
empatpasangkaki
cephalothorax
opisthosoma
Klasifikasi Laba-Laba
Hingga sekarang, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah ditemukan, dan digolong-golongkan ke dalam 111 suku
diyakini bahwa kemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies.
Ordo laba-laba terbagi atas tiga golongan besar pada aras subordo, yakni:
Mesothelae
Mygalomorphae atau Orthognatha
Araneomorphae
Jenis Laba-Laba
Laba-Laba Bolas
Laba-Laba Pintu Perangkap
Laba-Laba Kepiting
Laba-Laba Dinopis
Laba-Laba Skoloderus
Laba-Laba Portia
Laba-Laba Dolomedes
Laba-Laba Pasilobus
Benang Laba-laba
Laba-Laba Yang Menyerupai Roda
Laba-Laba Peludah
Pengaruh Toksik Bisa Laba-Laba
Laba-laba Latrodectus yang berbisa bersifat racun terhadap (Neurotoxic) dan dapat menyebabkan sakit (kolik) perut, pengeluaran keringat (berkeringat), gemetaran (tremor) dan kelemahan badan;
Laba-laba Loxosceles berbisa, bersifat merusak/ mematikan jaringan-jaringan kulit (Necrotic), dan menyebabkan kekurangan Oksigen pada tempat yang digigit (local ischemia) dan mengakibatkan luka tipis merata (ulceration).
Pengobatan dan Pertolongan
Keracunan karena digigit oleh laba-laba berbisa lactrodectus diberi suntikan atropine dan bila mungkin berikan suntikan calcium gluconate (intravenous)
Gigitan laba-laba yang mengakibatkan nekrotis kulit setempat, dapat dilakukan pengangkatan/ pembuangan kulit yang mati (incisie)
Rasa sakit dapat diberikan phetidine dan reaksi lokal (tempat gigitan), diberikan obat-obat yang mengandung cortison, seperti tablet kalmethason (prednison) dan Hydrocortison cream kulit
Bisa Lebah (Bee Venom)
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena suka hidup berkelompokm meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku/ familia Apidae (orda hymenoptera/ serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali antartika.
Klasifikasi Lebah
Lebah madu adalah salah satu jenis serangga dari sekitar 20.000 spesies lebah. Saat ini ada sekitar tujuh spesies lebah madu yang dikenal dengan sekitar 44 subspesies. Semua spesies ini termasuk dalam genus apis. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Selain itu mereka juga membuat sarang dari lilin, yang dihasilkan oleh para lebah pekerja di koloni lebah madu
Apis Adreniformis
Terdiri atas :
Apis cerana, atau lebah madu timur
Apis dorsata, atau lebah madu raksasa
Apis Florea, atau lebah madu kerdil
Apis kochevnikovi
Apis mellifera, atau lebah madu barat
Apis migrocincta
Kandungan Yang Terdapat Dalam Bisa Lebah
Histamin
Phopholipase A
Hyaluronidiase
5-Hydroxutryptamine
Mengandung kira-kira 10 mg histamin per gram
Gejala/ Pengaruh Bisa Lebah
Sakit pada kulit yang disengat, bengkak dan oedema lokal (bergelembung)
Pada orang yang sangat sensitif, reaksinya berlangsung secara lambat yang menimbulkan oedema (gelembung-gelembung) dan urticaria (kaligata) dengan kulit terkelupas (urticaria rash), kemudian diikuti dengan shock, pengembangan pembuluh darah (vasomotor) yang menyebabkan kolaps
Kadang-kadang banyak kencing dan mencret (diare)
Sengatan dikepala dan daerah tekuk dapat menyebabkan bahaya oedema (gelambung-gelembung) lokal yang dapat menimbulkan asphyxia (tidak bernapas/ mati suri)
Suatu kecuali, terjadi kegagalan bernapas dan kematian antara 20 menit
Sebagian besar sengatan lebah madu menyebabkan reaksi biasa (normal) seperti perasaan mual, muntah, dan pusing-pusing
Sakit kepala dan reaksi pada kulit dapat berlangsung beberapa hari.
Pencegahan, pengobatan dan pertolongan
Pencegahan
Apabila bekerja di luar rumah pastikan anda memakai baju berlengan panjang, celana panjang dan topi (pelindung kepala).
Pakaian bercorak bunga-bunga dan berwarna-warni akan menarik perhatian serangga himenoptera.
Pastikan anda tidak memakai bau-bauan atau minyak wangi atau bahan yang berbau kuat karena ini boleh menarik perhatian serangga himenoptera.
Pastikan makanan yang manis atau sisa makanan tidak berserakan karena ini akan menarik perhatian serangga himenoptera.
Apabila anda mengalami serangan lebah, pergerakan yang perlahan untuk mengelak lebih baik daripada pergerakan cepat untuk melarikan diri atau mencoba membunuh serangga tersebut.
Pengobatan
Berikan injeksi adrenalin 0,5 ml (bawah kulit/ s.c), diikuti dengan pemberian Diphenhydramine 50 mg (bawah kulit/ s.c)
Berikan per oral (diminum) Promethazin 50 mg
Taruh es pada daerah yang disengat
Untuk engobatan kolaps sirkulasi, berikan injeksi hydrocortison sodium succinate 100 mg intravena dan dapat diulangi bila perlu
Asphyxia, disebabkan karena laryngeal oedema (gelembung-gelembung pada larynx, dokter adakalanya memerlukan pembedahan trachea)
Untuk kejang brocho (brochospasm), berikan aminophilline 250 mg-500 mg melalui infus dan inhlasi oksigen.
Pertolongan
bekas luka sengatan diolesi dengan kapur sirih atau larutan amonia (amonia liquida)
bekas sengatan yang masih mengandung sengat (biasanya tertinggal dalam kulit/ patah, diangkat pakai penjepit/ pinset)
sengatan lebah madu biasanya lebih ringan dari tawon (wasp).
Bisa Kala Jengking (Scorpio Venom)
Skorpionida (kelompok kala jengking) merupakan hewan berbisa yang memmiliki segmen terakhir dari abdomen yang merupakan kelenjar racun (telson), pada mulut terdapat alat penjepit seperti catut(pedipalpus), dan semacam gigi (kelisera).
Klasifikasi kalajengking
Thelyphonus condutus (kalajengking)
Chelifer cancroides ( kala yang hidup ditumpukan buku-buku)
Mastigoproctus giganteus (kalajengking raksasa)
Penulis belum menemukan data yang lengkap mengenai racun kala jengking